Pages

Kamis, 11 Agustus 2016

TIPS BUDIDAYA PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.)



TIPS BUDIDAYA PARE
(MOMORDICA CHARANTIA L.)
Pare merupakan tanaman setahun yang bersifat merambat. Tanaman tersebut merambat dengan alat pemegang yang berbentuk pilin. Batangnya kecil dan panjang, tetapi lebih kuat daripada mentimun. Daunnya bercagap menjari. Daun tanaman pare beraroma spesifik dan tidak sedap. Buah pare setelah tua berwarna kuning dan bijinya merah. Pare banyak mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Akan tetapi tidak semua orang menggemari pare karena rasanya yang pahit.
1.      Jenis Pare
Pare termasuk famili Cucurbitaceae. Jenis-jenis pare yang terkenal ialah sebagai berikut:
a.       Pare putih
Buah pare putih bentuknya bulat panjang, besar, dan berwarna hijau keputihan. Permukaan kulit buahnya terdapat bintil-bintil tumpul seperti jerawat. Petani menyebutnya pare giok, jenis inilah yang paling banyak digemari karena rasanya yang tidak begitu pahit.
b.      Pare hijau
Pare hijau buahnya lonjong, kecil sampai bulat panjang, besar dan berwarna hijau. Permukaan kulit buahnya berbintil-bintil runcing agak halus dan rasanya pahit.
Ada pula jenis sayuran pare lainnya yang tidak termasuk Momordica sp., tetapi termasuk Trichosanthus anguina L. Sayuran tersebut dikenal dengan nama pare ular atau pare belut. Buah pare ini berwarna hijau tua dan permukaan kulit buahnya tidak berbintil-bintil, rasanya pun tidak begitu pahit. Bentuk buahnya bulat dan sangat panjang mencapai 60 cm. Buah pare ini dapat melengkung sampai berbentuk pilin. Pare belut ini jarang ditanam di Jawa Barat tetapi sering ditanam di Jawa Tengah dan Jawa Timur terutama di depan rumah sehingga menjadikan rumah bernampak aneh.
2.      Bertanam Pare
Pare baik sekali ditanam di dataran rendah, seperti di tegalan maupun di pekarangan. Jika tanaman pare ditanam di dataran tinggi biasanya akan berbuah kecil dan pertumbuhan buahnya tidak normal.
Syarat-syarat yang penting untuk tumbuhnya pareialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus dan pH tanah antara 5-6. Tanaman pare tidak terlalu memerlukan banyak sinar matahari, menjadikan tanaman ini dapat tumbuh di tempat yang ternaungi/teduh.
Tanaman pare dianjurkan untuk ditanam di depan pekarangan rumah. Adapun waktu tanam yang baik yaitu pada awal musim hujan atau awal musim kemarau.
a.       Cara Tanam
Pare dikembangbiakan dengan biji, jika pare ditanam dengan model para-para, lahan tidak perlu dicangkul, tetapi langsung saja dibuat lubang asalkan gulmanya tidak banyak. Ukuran lebar lubangnya 30 cm dan dalamnya 20 cm. Jarak antar lubang diatur 60 cm dan jarak antar baris 200 cm.
Setiap lubang diisi pupuk kandang atau kompos yang telah jadi sebanyak 1 kg. Akan lebih baik jika dicampur dengan abu dapur. Selanjutnya setiap lubang ditanam 2-3 biji pare, biji dapat tumbuh setelah 4-7 hari.
Setelah tinggi tanaman mencapai 50 cm, dibuat para-para setinggi 1-1,5 m untuk menjalarkan tanaman tersebut. Perambatan tanaman pare dapat juga dilakukan pada ajir atau tiang lanjaran. Untuk penanaman dipinggir pagar tanaman pare dirambatkan pda pagar-pagar tadi. Pemberian pupuk buatan tidak pernah dilakukan. Namun untuk hasil yang bagus sebaiknya tanaman diberi pupuk buatan. Pupuk buatan tersebut berupa urea, TSP, dan KCl dengan perbandingan 1:2:2 sebanyak 15 g tiap tanaman (3 g urea, 6 g TSP, 6 g KCl). Pupuk diletakan di sekitar tanaman 10 cm dari batangnya. Sebaiknya pupuk diberikan saat tanaman berumur satu bulan dan bersamaan dengan penyiangan. Setelah berumur 1,5-2 bulan, tanaman mulai berbunga betina. Bunga tersebut biasanya dapat menjadi buah.
b.      Pemeliharaan Tanaman
Tanaman pare tidak memerlukan perawatan yang sulit, cukup dengan membuang rumput/gulma yang berada disekitar tanaman dan mencegah buah dari serangan hama. Pencegahan hama dilakukan dengan pembungkusan buah muda menggunakan kertas atau daun pisang kering. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah serangan lalat buah (Dacus cucurbetaceae sp.) buah yang terserang lalat buah menjadi bernoda-noda kuning lalu busuk.
Pembungkusan buah tidak perlu untuk pare belut. Akan tetapi, sebaiknya buah yang muda digantungi (dibebani) kayu kecil atau sabut kelapa. Beban tersebut dikaitkan pada ujung-ujung buah agar buahnya menjadi lurus.
c.       Pemanenan
Setelah pare berumur 2,5 bulan, buah pertama sudah dapat dipetik. Pe,etikan terlambat akan menyebabkan buah pare tidak enak dimakan. Tanaman yang terawat baik dapat menghasilkan 30 buah pare setiap pohon. Produksi buah pare umumnya hanya untuk pasar lokal karena harganya murah.
3.      Manfaat Pare
Buah pare dapat dijadikan obat bagi penderita penyakit demam, terutama demam karena penyakit malaria. Adapun daunnya berguna sebagai obat untuk membersihkan darah. Selain untuk obat buah pare dapat dibuat sambel goreng/lalap masak. Dengan memakan buah pare masak dapat merangsang nafsu makn.



Pare Belut





Pare Hijau
Pare Putih

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About